• Home
  • About
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Contact

ErJud Chayob's Blog

My Blog My Experience

  • Artikel
  • Software
  • Teknologi
    • Android
    • Office
    • Win 7
  • Win 8
  • Tutorial Blog
  • Lainnya
    • Artikel Islami
    • Facebook
    • Game
    • Hukum Waris
    • Skefo
    • Tips dan Trik
    • Tuntunan Shalat
    • Tutorial Blog
Home » Tuntunan Shalat » Sudah Benarkah Shalat Kita? (Bagian 2)

Sudah Benarkah Shalat Kita? (Bagian 2)

Sudah Benarkah Shalat Kita?


Kesalahan Dalam Adab Menuju Masjid Beserta Koreksinya
Sebagian kaum muslimin ada yang pergi ke masjid dengan tergesa-gesa. Orang yang hendak shalat di masjid menurut tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wasalam hendaklah pergi ke masjid dalam keadaan tenang dan tidak tergesa-gesa meskipun shalat telah dimulai.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:


Artinya: “Bila shalat telah didirikan, maka janganlah kalian mendatanginya dengan berjalan tergesa-gesa, tetapi datangilah shalat dengan berjalan perlahan dan tenang. Apapun yang kamu dapati (saat kamu datang), maka bergabunglah saja (bersama jama’ah) dan apa yang terluput, maka sempurnakan.” (Hadits ini muttafaq ‘alaih)

Disamping itu ada hal-hal lain berkenaan dengan adab menuju masjid yang perlu kita perhatikan:

1.      Membaca doa ketika keluar rumah.
Orang yang hendak pergi ke masjid dianjurkan saat keluar dari rumah membaca doa, seperti:


Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.” (HR. Abu Dawud)

Atau,


Artinya: “Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan (orang), dari ketergelinciran atau digelincirkan (orang), dari berbuat zhalim atau dizhalimi (orang), dari berbuat bodoh atau dibodohi (orang).” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

2.      Mendahulukan kaki kanan dan berdoa ketika masuk masjid.
Hendaklah kita mendahulukan kaki kanan dan berdoa ketika hendak masuk masjid. Dari Anas bin Malik radiallahu anhu. Dia berkata:

Artinya: “Termasuk perbuatan sunnah, apabila kamu masuk masjid mendahulukan kaki kanan dan apabila keluar masjid mendahulukan kaki kiri.” (HR. Al Hakim Al Baihaqi. Al Hakim berkata, “Hadits ini shahih berdasarkan syarat Muslim. Adz Dzahabi menyetujui penilaian Al Hakim. Lihat kitab Silsilah Ash Shahihah (2478))

Doa yang dibaca ketika hendak masuk masjid, seperti:


Artinya: “Wahai Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Wahai Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. Muslim)

3.      Mendahlukan kaki kiri dan berdoa ketika keluar masjid.
Hendaklah kita mendahlukan kaki kiri sebagaimana hadits diatas dan berdoa ketika keluar masjid. Doa yang dibaca ketika hendak keluar masjid adalah:


Artinya: “Wahai Allah, sungguh, saya memohon kemurahan-Mu!" (HR. Muslim)

Kesalahan Dalam Persiapan Shalat Beserta Koreksinya
Shalat tidak memakai sutrah (pembatas), baik ketika shalat sunnah atau shalat fardhlu. Sebagian kaum muslimin ada yang meyakini bahwa ujung-ujung sajadah bisa menjadi sutrah. Sebagian kaum muslimin ada yang meyakini bahwa garis shaf bisa menjadi sutrah. Sebagian kaum muslimin ada yang meletakkan sesuatu sebagai sutrah tetapi tingginya tidak sesuai dengan tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, misalnya meletakkan jaket, buku dan lain-lain.


Artinya: “Janglah kalian shalat kecuali dengan menghadap sutrah.” (HR. Ibnu Khuzaimah dengan sanad jayyid). Hadits yang semakna terdapat dalam kitab Shahih-Bukhari dan Shahih Muslim)

Sutrah adalah sesuatu yang menjadi pembatas bagi seseorang yang shalat dengan orang-orang yang melintas didepannya. Sutrah bisa berupa tiang, dinding, punggung orang, tas atau apapun yang tingginya minimal satu hasta (Baca kitab Al Masjid fii Al Islam: 78)

Sebagian kaum muslimin ada yang senantiasa membaca surat An Nas atau yang lainnya ketika hendak takbiratul ihram.

Membaca surat An Nas atau yang lainnya ketika hendak takbiratul ihram tidak dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, perbutan tersebut tidak boleh kita lakukan.

Melafadzkan niat shalat dan mengeraskannya saat hendak takbiratul ihram seperti niat shalat fardhlu shubuh. Memang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya semua amal tergantung pada niatnya”. (HR.  Bukhari dan Muslim). Namun niat tempatnya didalam hati. Niat shalat tidak boleh dilafadzkan dan dikeras-keraskan, karena Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam tidak pernah melafadzkan niat ketika hendak shalat. Pendapat yang mengharuskan melafadzkan niat shalat sebelum atau berbarengan dengan takbiratul ihram adalah pendapat yang menyalahi tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi, beliau tidak melafadzkan perkataan apapun sebelum shalat selain takbir.

Aisyah radiallahu anha berkata yang artinya: “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuka shalatnya dengan takbir.” (HR. Muslim)

Para imam seperti Sufyan Tsauri, Ibnul Mubarak, Asy Syafi’i, Ahmad dan Ishaq mengatakan bahwa tanda memasuki shalat adalah takbir, dan tidaklah seseorang masuk ke dalam shalat kecuali dengan takbir.” (Baca kitab Sunan At Tirmidzi di bawah hadits 238)

Disebutkan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari seseorang yang shalatnya salah beliau berkata yang artinya: “Jika kamu hendak shalat, maka bertakbirlah!” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Wallahu ‘alamu bish shawab. Akan bersambung dalam penjelasan-penjelasan berikutnya. InsyaALLAH.
Posted by Erjud Chayob on Friday, March 15, 2013
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Tuntunan Shalat dengan judul Sudah Benarkah Shalat Kita? (Bagian 2). Anda bisa bookmark halaman ini dan bila ingin menjadikan bahan referensi harap cantumkan link sumber menuju postingan ini. Terima Kasih.


If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it. Subscribe via RSS Feed

Share to

Facebook Google+ Tweet Digg Reddit

7 Responses to "Sudah Benarkah Shalat Kita? (Bagian 2)"

  1. kikinurrizkieMarch 15, 2013 at 10:35 PM

    kalo emang sengaja ketinggalan misalnya apa itu juga salah?
    soalnya sy suka aneh klo solat dimasjid kebanyakan anak2 muda laki2 mereka emang gak datang telat tp malah nongkrong2 dulu dkt masjid ngomongin gak penting, trus pas imam udah selesai al-fatihah barulah masuk shaf buat ikut solat juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 15, 2013 at 11:24 PM

      bismillah, apabila ada unsur kesengajaan maka seharusnya tidak boleh. sama halnya dengan kita mengulur-ulur waktu. coba kita ambil analogi misalnya orang yang bangun shalat shubuh lantas dia dengarkan lafadz imam shalat dimasjid tetapi dia tidur kembali maka tentu tidak dibenarkan. sedangkan apabila orang bangun jam 6 lantas dia langsung bergegas shalat shubuh maka tentu tidak ada unsur kesengajaan. intinya perilaku seperti itu sudah tentu tidak baik, tetapi untuk salah atau tidaknya hanya ALLAH yang tahu. ^^

      sedangkan bacaan Al-fatihah dalam shalat terjadi perbedaan pendapat.
      Pendapat pertama mengatakan bahwa bacaan Al-Fatihah wajib dibaca dalam shalat (imam maupun makmum) sebagaimana salah satu sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

      "Tidak (sah) shalat bagi seseorang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)." (HR. Bukhari, Azan/714)

      sedangkan pendapat lain menafsirkan bahwa bacaan Al-Fatihah tidaklah terlalu wajib dibaca alias cukup didengarkan saja (untuk makmum) sebagaimana mereka merujuk dalam salah satu firman ALLAH:

      "Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al A'raf: 204) Wallahu 'alamu bish shawab.

      Jangan ikuti yang tidak baik yah hehe :D

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Erjud ChayobMarch 15, 2013 at 11:43 PM

      sekadar tambahan, berdasarkan perbedaan pendapat tersebut maka Al-Fatihah itu wajib dalam shalat entah itu wajib didengarkan atau wajib dibaca, sedangkan apabila kita sengaja meninggalkan bacaan Al-Fatihah maka perbuatan tersebut seharusnya tidak dianjurkan terlebih lagi salah satu syarat sah shalat juga adalah khusyuk. Apakah kita bisa menjamin dengan sengaja meninggalkan bacaan Al-Fatihah (mengulur-ulur waktu shalat) kita bisa khusyuk? Wallahu 'alamu bish shawab.

      Disamping itu, masjid merupakan rumah ALLAH maka sudah semestinya kita menghargai tuan rumah kita kan... ^^

      Delete
      Replies
        Reply
    3. Reply
  2. UnknownMarch 16, 2013 at 10:43 AM

    syukran ya akhi.. potingan ini cukup bermahfaat bagi diri ana.. begitu banyak yg belum bisa disempurnakan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 16, 2013 at 11:30 AM

      jazakallahu khairan ya akhi, na'am begitupun juga dengan saya masih banyak yang perlu diperbaiki...

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  3. Media InformasiMarch 17, 2013 at 4:59 PM

    Hmm... Btul skali gan,, nice post :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 17, 2013 at 5:27 PM

      terima kasih kang :) semoga bisa diamalkan :) InsyaALLAH

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
Add comment
Load more...

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

ReadList

  • BlogMobie
    Sering Belanja Online? Lewat ShopBack Aja!

ReadList

  • ...아름다운 세상...^-^
    Yu Seung Eun & GB9~~I Really Love You (Cunning Single Lady OST)

Popular Posts

  • Cara Download Subtitle VIU
  • Chord Nagita Raffi – Kamulah Takdirku
  • Mengatasi Problem Missing PES2013
  • Chord Gibran - Salahkah Mencintaimu
  • Chord Ardiansyah Martin - Bukan Salah Jodoh

Android Store

  • Auto Screen On-Off
  • Emoticons
  • GOM Remote
  • Online Shop
  • Mouse and Keyboard Wireless

Random Posts

Islamic Posts

  • Fiqih Mawaris 1
  • Fiqih Mawaris 2
  • Fiqih Mawaris 3
  • Fiqih Mawaris 4
  • Akhir Perantauan Kita
© 2016 blog erjud, All Rights Reserved
Modified by Ujud Al-ikhwan · Blogger
DMCA · Mobile ·