• Home
  • About
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Contact

ErJud Chayob's Blog

My Blog My Experience

  • Artikel
  • Software
  • Teknologi
    • Android
    • Office
    • Win 7
  • Win 8
  • Tutorial Blog
  • Lainnya
    • Artikel Islami
    • Facebook
    • Game
    • Hukum Waris
    • Skefo
    • Tips dan Trik
    • Tuntunan Shalat
    • Tutorial Blog
Home » Artikel Islami » Lama Perantauan Kita

Lama Perantauan Kita

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah senang rasanya bisa terus posting disini. Kesempatan yang berbahagia ini kita akan sama-sama melanjutkan pembahasan kita kemarin. Dunia adalah tempat perantauan kita, akhirat adalah kampung halaman kita serta harga dunia kita sudah tahu dipembahasan sebelumnya. Ngomong-ngomong yang belum kita tahu adalah “berapa lama kita di dunia?” lama kah perantauan ini?


Manusia di zaman ini hidup dengan rata-rata umur 70 tahun.  Rasul kita meninggal di umur 63 tahun. Berarti kalau sudah 63, kita punya bonus setelah itu, tapi kalau belum 63 maka kita bisa sampai diantara itu. Tetapi itulah umur rata-rata manusia, ada yang lebih dan ada yang kurang. Kalau begitu kita lihat, lama kah perantauan 70 tahun itu? Kita tidak tahu. Tapi coba kita lihat, yang kita tahu adalah bahwa manusia itu sangat terbatas.


Manusia, makhluk yang memang dia dari titik (0) nol kemudian berkembang sampai maksimal yang dia tidak dapat lampaui lagi kemudian dia kembali kembali kembali lagi ketitik (0) nol (lihat gambar gerak diatas). Itulah manusia sangat terbatas. Kayaknya baru kemarin kita masuk kuliah, sekarang sudah harus jadi kakak kelas. Kayaknya baru kemarin belajar, sekarang sudah jadi pengajar. Kayak baru kemarin adik kita masuk sekolah, sekarang sudah jadi melawan. Ternyata hidup itu singkat.

Pertanyaannya lama tidak perantauan itu? Kalau kita engga tahu, kita Tanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala berapa lama perantauan kita! Di dalam Al-Qur’an Allah mengindikasikan lama perantauan kita, ketika Allah membangkitkan manusia dari dalam kubur lalu Allah bertanya kepada mereka dalam sebuah Firman-Nya:



Artinya: Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu Sesungguhnya mengetahui" (TQS. Al-Mu’minuun: 122-124)

Apa maksud ayat diatas? Allah menanyakan kita dalam hitungan tahun sedangkan jawabannnya dalam hitungan hari. Apakah Allah mengira kita bodoh kita tidak bisa jawab? Allah tahu kita tahu berapa lama itu tahun, harusnya kalau kita ditanya tahun maka jawabnya juga tahun tapi Allah yang mengatakan kepada kita “Anda nyangka Anda hidup bertahun-tahun padahal Anda tidak hidup kecuali hanya sebentar saja, lebih sebentar dari sehari atau setengah hari.” Kalau begitu coba kita lihat ayat yang lain, pada masa yang lain ketika Allah mengumpulkan seluruh kaum muslimin ketika melihat hari berbangkit, kita lihat patokannya hari berbangkit, mereka seakan-akan tidak tinggal di dunia melainkan sebentar saja. Sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta’ala:


“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.” (QS. An Nazi’at: 46)

Waktu sore atau pagi hari berapa lama? Sore dari Jam ½ 4 sampai jam 6 dan pagi hari dari jam 7 sampai jam 10. 2 ½ jam (sore) + 3 jam (pagi). Kalau begitu dalam ayat yang lain lagi, Allah katakan berapa lama kita tinggal di dunia, Allah sampaikan ketika mereka melihat hari berkumpul (Yaumil Masyhar) lagi, sama seperti tadi maka semuanya tidak merasa bahwa hidup mereka hanya seperti di siang hari saja, hanya sekedar 3 jam sampai 3 ½ jam. Itulah hidup manusia. Pertanyaannya yang mana yang benar, sore hari, pagi hari atau siang hari? Allah Maha Benar. Waktu itu relatif. Betul begitu? nunggu mobil angkot selama 2 menit pasti lama sedangkan main game 2 menit terasa cepat. Kalau kita melakukan sesuatu yang tidak kita sukai dibandingkan dengan sesuatu yang kita sukai maka yang kita sukai terasa lebih cepat daripada yang tidak kita sukai. Hidup itu adalah relatif dan waktu juga relatif. Nah pertanyaanya, waktu ini juga relatif dibandingkan dengan Yaumil Masyhar. Kalau begitu kita bandingkan.     


Inilah yaumil masyhar, padang masyar dimana suatu tempat tidak ada lekukan tidak ada tonjolan, semuanya rata berwarna putih. Seluruh manusia dari zaman yang awal nabi Adam sampai yang terakhir akan dikumpulkan disitu dan mereka semuanya dikumpulkan dalam keadaan telanjang. Ketika ‘Aisyah bertanya kepada mereka “kenapa telanjang, kalau begitu kita saling melihat?” Rasul katakan semua sudah tidak akan sempat saling melihat karena matahari didekatkan diatas kepala mereka, sejengkal diatas kepala lalu mereka khawatir akan mendapatkan kitab dari tangan kanan atau dari tangan kiri sehingga mereka semua berkeringat yang membasahi leher atau hidung mereka. Ini yang terjadi kepada kaum muslimin semuanya, orang kafir, orang-orang mukmin akan dikumpulkan disana ditempat yang namanya Yaumil Masyhar. Ngomong-ngomong disana berapa lama?

Rasul bertanya kepada kita, “bagaimana keadaan kalian jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat, seperti berkumpulnya anak-anak panah didalam wadahnya selama 50.000 tahun?” Allah Maha Benar dan Rasul Maha Benar. Disitu nanti kita akan hadir disana. 50.000 tahun (lima puluh ribu tahun). Pertanyaannya, kalau didepan kita terbentang masa 50.000 tahun, hidup didunia kalau kita 70 tahun, singkat atau tidak?


Berdasarkan teori relativitas kita hitung berapa lama kita merasa disana. Berdasarkan teori relativitas disana adalah 1 hari = 50.000 tahun. Maka lama perantauan kita pada saat itu kira-kira hanyalah terasa selama 2 menit 1 detik.  Itulah lama perantauan kita, singkat. Kok bisa 3 jam atau 3 ½ jam? Sama di kuburan ya segitu. Berarti di dunia kan tidak hanya ketika kita hidup, ketika di kuburan juga di dunia. Nah, gabung dengan itu 3 sampai 3 ½ jam. Nah, kalau begitu inilah hidup kita di dunia 2 menit 1 detik. Pertanyaannya, singkat atau tidak? Singkat.

Masih sempat nongkrong lagi, sempat melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat di dalam Islam. Orang-orang yang ketika meninggal dan dihadapkan pada Yaumil Masyhar ketika mereka ini beriman maka mereka ini akan berkara: “Alhamdulillah… untung mau sabar 2 menit 1 detik, untung mau susah-susah dakwah 2 menit 1 detik doang, untung mau nutup aurat 2 menit 1 detik doang, untung saya bahagia selama itu.” Itulah jawaban orang-orang mukmin. Sedangkan kata orang-orang yang kafir dan munafik akan bilang kepada Allah “Ya Allah… ternyata saya cuma membeli kenikmatan hanya selama 2 menit 1 detik ditukar dengan Yaumil Masyhar.” Itulah jawaban orang-orang kafir.


Bahan renungan: Seandainya itu adalah sebuah jalan yang kita jalani dalam hidup kita. Hidup bak sebuah jalan, depan kita ada tikungan. Pertanyaan kita adalah “Ini adalah tikungan yang terakhir atau setelah ini ada tikungan lagi? Kalau ini adalah tikungan yang terakhir, Mau seperti apa Anda berbuat?” Ustadz Felix selalu berpikir demikian. “Ia ibarat ingin bermaksiat, padahal Allah cuma minta kesabarannya 2 menit 1 detik saja. Ia terus berpikir berpikir dan berpikir terus. Gimana kalau tiba-tiba saya mati sekarang?” Itulah yang terus dipikirkan oleh Ustadz Felix Siauw. Apakah yang akan kita lakukan jika itu adalah tikungan yang terakhir? Wallahu ‘alamu bish shawab.
Posted by Erjud Chayob on Monday, March 18, 2013
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Artikel Islami dengan judul Lama Perantauan Kita. Anda bisa bookmark halaman ini dan bila ingin menjadikan bahan referensi harap cantumkan link sumber menuju postingan ini. Terima Kasih.


If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it. Subscribe via RSS Feed

Share to

Facebook Google+ Tweet Digg Reddit Lintaskan

6 Responses to "Lama Perantauan Kita"

  1. kikinurrizkieMarch 18, 2013 at 10:10 PM

    amazing....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 19, 2013 at 10:59 PM

      alhamdulillah kie :)

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  2. BlogMobieMarch 19, 2013 at 11:28 AM

    amajing, wew alexanya makin langsing aja dah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 19, 2013 at 11:03 PM

      alhamdulillah...
      makin kurus kayak aku wan hehe :p

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  3. K.A.AMarch 19, 2013 at 2:58 PM

    Berapa tahun ya? Lebih baik kita fokus melakukan kebaikan dan meninggalkan jeejak ilmu yang bermanfaat. Bisa dimulai dari posting cerita seperti Erjud ini. Yang Penting tetep dapat Ridho dari ALLAH SWT

    MAKASI YA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erjud ChayobMarch 19, 2013 at 11:06 PM

      setuju kang! InsyaAllah. Alhamdulillah ... Kebenaran yang hakiki hanya milik-Nya.

      Sama-sama kang :)

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
Add comment
Load more...

Newer Post
Older Post
Home
View mobile version
Subscribe to: Post Comments (Atom)

ReadList

  • BlogMobie
    Sering Belanja Online? Lewat ShopBack Aja!

ReadList

  • ...아름다운 세상...^-^
    Yu Seung Eun & GB9~~I Really Love You (Cunning Single Lady OST)

Popular Posts

  • Cara Download Subtitle VIU
  • Chord Nagita Raffi – Kamulah Takdirku
  • Mengatasi Problem Missing PES2013
  • Chord Gibran - Salahkah Mencintaimu
  • Chord Ardiansyah Martin - Bukan Salah Jodoh

Android Store

  • Auto Screen On-Off
  • Emoticons
  • GOM Remote
  • Online Shop
  • Mouse and Keyboard Wireless

Random Posts

  • Online News for Android
  • Tombol Share Digg dan Reddit Modified
  • Software Yang Bisa Menjadikan Memory 1GB Menjadi 2GB
  • Anjuran Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha
  • Dunia Itu Perantauan dan Akhirat Adalah Kampung Halaman

Islamic Posts

  • Fiqih Mawaris 1
  • Fiqih Mawaris 2
  • Fiqih Mawaris 3
  • Fiqih Mawaris 4
  • Akhir Perantauan Kita
© 2016 blog erjud, All Rights Reserved
Modified by Ujud Al-ikhwan · Blogger
DMCA · Mobile · Full Site